Pembentukan ROS yang berlebihan yang mengandung radikal bebas oksigen telah diidentifikasi dapat menyebabkan infertilitas pada pria. Lycopene merupakan suatu komponen dari mekanisme pertahanan redoks manusia terhadap radikal bebas. Lycopene ditemukan dalam konsentrasi tinggi dalam testis dan plasma seminalis. Penurunan kadar lycopene juga telah ditunjukkan pada pria yang menderita infertilitas.
Studi yang pernah dilakukan di Department of Obstetrics and Gynecology, Albert Einstein College of Medicine, Bronx, New York, yang menilai kaitan antara konsentrasi antioksidan dan titer antibodi antisperma pada pria imunoinfertil menunjukkan bahwa ada pria imunoinfertil, kadar lycopene menurun dibandingkan pria fertil.
Studi yang pernah dilakukan di Department of Obstetrics and Gynecology, Albert Einstein College of Medicine, Bronx, New York, yang menilai kaitan antara konsentrasi antioksidan dan titer antibodi antisperma pada pria imunoinfertil menunjukkan bahwa ada pria imunoinfertil, kadar lycopene menurun dibandingkan pria fertil.
Suatu studi lainnya juga telah dilakukan untuk menilai efek terapi lycopene oral pada pria dengan infertilitas pria idiopatik. Studi dilakukan pada 30 pria berusia 23-45 tahun yang mengalami infertilitas selama 1-20 tahun dengan kelainan pada konsentrasi sperma (oligospermia), motilitas sperma (astenospermia), morfologi sperma (teratozoospermia) non-obstruktif. Mereka mendapat lycopene 2 mg, 2 kali sehari selama 3 bulan dan dilakukan pengukuran konsentrasi sperma, motilitas dan morfologi. Hasilnya menunjukkan bahwa semua pasien menyelesaikan studi tanpa komplikasi. Sebanyak 20 pasien (66%) menunjukkan peningkatan konsentrasi sperma, 16 pasien (53%) mengalami peningkatan motilitas sperma, dan 14 pasien (46%) menunjukkan perbaikan dalam morfologi sperma.
Terapi lycopene oral tampaknya mempunyai peran dalam penatalaksanaan infertilitas pria idiopatik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar