Minggu, 06 Maret 2011

Vitamin E untuk Neuropati pada Kemoterapi dengan Cisplatin

 


Penggunaan klinis kemoterapi cisplatin dibatasi oleh neurotoksisitas perifer berat yang dilaporkan terjadi pada 90% pasien yang menerima dosis kumulatif lebih dari 300mg/m2. Penelitian ini merupakan penelitian pilot  (pilot study), acal, open label dengan penilaian tersamar dan terkontrol. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan apakah suplementasi vitamin E memiliki efek neuroprotektif pada kerusakan saraf perifer yang dicetuskan oleh kemoterapi.

Sebanyak tiga puluh satu pasien yang mengidap kanker diterapi dengan enam pengobatan cisplatin, paclitaxel atau kombinasinya secara acak diberikan kepada dua kelompok pasien dan diikuti dengan pemeriksaan neurologis dan penelitian elektrofisiologik. Pasien yang dikelompokan ke dalam kelompok I (n=16) menerima vitamin E oral dengan dosis 600 mg/jari selama kemoterapi dan 3 bulan setelah penghentian pengobatan dibandingkan dengan pasien pada kelompok II (n=15) yang tidak menerima suplemen apa-apa dan ditentukan sebagai kelompok kontrol. Tingkat keparahan neurotoksisitas disimpulkan dengan menggunakan skor neuropati perifer yang dimodifikasi.

Insidens neurotoksisitas berbeda di antara kedua kelompok, dan terjadi pada empat dari enam pasien (25%) yang menerima suplementasi vitamin E dan pada sebelas dari lima belas pasien (73,3%) yang tidak menerima suplementasi vitamin E (p=0,019). Rerata skor neuropati perifer adalah 3,4+6,3 pada pasien di kelompok I dan 11,5+10,6 pada pasien dari kelompok II (p=0,026). Risiko relatif (RR) untuk mengalami neurotoksisitas secara bermakna lebih tinggi pada pasien dari kelompok kontrol dengan nilai RR=0,34 dan 95% confidence interval 0,14 hingga 0,84.

Penelitian kedua dilakukan pada 108 pasien yang diterapi dengan kemoterapi cisplatin yang secara acak menerima suplementasi vitamin E  (alpha-tocopherol 400 mg/hari) atau menerima plasebo. Pengobatan dimulai secara oral sebelum kemoterapi dan dilanjutkan selama 3 bulan setelah penghentian cisplatin.

Dari 108 pasien, sebanyak 68 pasien mendapatkan setidaknya satu pemeriksaan klinis dan neurofisiologis setelah kemoterapi cisplatin, 41 pasien mendapatkan dosis kumulatif cisplatin lebih dari 300 mg/m2 dan memenuhi syarat untuk dianalisis secara statistic, 17 pasien mendapatkan vitamin E (kelompok 1) dan 24 pasien dimasukan ke dalam kelompok plasebo (kelompok 2). Insidens neurotoksisitas secara bermakna lebih rendah pada kelompok 1 (5,9%) dibanding kelompok 2 (41,7%) (p<0,01). Tingkat keparahan neurotoksisitas diukur dengan Total Neuropathy Score (TNS). Tingkat keparahan secara bermakna lebih rendah pada pasien yang menerima vitamin E dibanding pada pasien yang menerima plasebo (rerata TNS 1,4 vs 4,1; p <0,01).

Penelitian fase III ini mengkonfirmasi efek neuroprotektif dari vitamin E untuk mengatasi neurotoksisitas perifer akibat penggunaan cisplatin. Suplementasi vitamin E sebaiknya diberikan pada pasien yang menerima kemoterapi dengan cisplatin. Penelitian ini juga memberikan bukti tingkat II bahwa suplementasi vitamin E secara bermakna menurunkan risiko relatif mengalami gejala dan tanda neurotoksisitas (RR=0,14) (95% confidence interval = 0,02 – 1,00, p <0,05).

Jadi, secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa suplementasi vitaminE pada pasien pengidap kanker memiliki efek neuroprotektif yang penting.
http://www.flucard.blogspot.com

Tidak ada komentar: