Setelah gempa dan tsunami melanda Jepang, terdapat ledakan di reaktor nuklir. Bagaimana bisa reaktor ini meledak?
Menurut ahli teknologi nuklir Zaki Su’ud, ledakan reaktor nuklir itu hanya terjadi di bagian luar reaktor saja. Setelah terjadinya gempa, pendingin yang ada pada reaktor pun menjadi rusak.
Meski reaktor telah dipadamkan, suhu di sekitar reaktor menjadi panas dan memaksa operator reaktor melepaskan gas-gas yang ada di teras reaktor untuk mengurangi tekanan. Hal ini dilakukan untuk mencegah ledakan nuklir yang ada di dalamnya.
"Ledakan di luar reaktor itu terjadi akibat adanya reaksi oksigen dan hidrogen yang berasal dari air yang ada di teras reaktor dengan suhu kamar di sekitar reaktor," papar Assosiate Professor ITB itu saat diwawancara INILAH.COM via telepon.
Namun, untungnya ledakan yang terjadi adalah ledakan dari reaksi ini. “Jika ledakan yang terjadi akibat reaksi nuklir yang ada di dalam reaktor, akibatnya bisa jauh lebih parah."
Menurut ahli teknologi nuklir Zaki Su’ud, ledakan reaktor nuklir itu hanya terjadi di bagian luar reaktor saja. Setelah terjadinya gempa, pendingin yang ada pada reaktor pun menjadi rusak.
Meski reaktor telah dipadamkan, suhu di sekitar reaktor menjadi panas dan memaksa operator reaktor melepaskan gas-gas yang ada di teras reaktor untuk mengurangi tekanan. Hal ini dilakukan untuk mencegah ledakan nuklir yang ada di dalamnya.
"Ledakan di luar reaktor itu terjadi akibat adanya reaksi oksigen dan hidrogen yang berasal dari air yang ada di teras reaktor dengan suhu kamar di sekitar reaktor," papar Assosiate Professor ITB itu saat diwawancara INILAH.COM via telepon.
Namun, untungnya ledakan yang terjadi adalah ledakan dari reaksi ini. “Jika ledakan yang terjadi akibat reaksi nuklir yang ada di dalam reaktor, akibatnya bisa jauh lebih parah."
http://www.flucard.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar