Ancaman tsunami Jepang batal menghantam kawasan Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencabut peringatan dini pada pukul 19.55 WIB.
Rahmat Triyono, Kepala Subbidang Informasi Dini Gempa Bumi BMKG, mengatakan, "peringatan tsunami sudah berakhir." Jumat malam (11/3).
BMKG sempat memperkirakan Tsunami akan menghantam kawasan utara Papua, Sulawesi Utara, dan Maluku Utara pada pukul 18.00 WIB atau 20.00 WIT. Namun, "tsunami yang menyeberangi Samudra Pasifik itu terjadi di Pantai Halmahera, Maluku Utara, dan Pantai Bitung, Sulawesi Utara, setinggi 10 sentimeter saja, yang terjadi sekitar pukul 19.05 WIB," imbuhnya.
Sedang di papua, ketinggian gelombang sekitar 20 sentimeter. Dijelaskan Rahmat, pihaknya tidak memiliki alat pencatat di Papua, tapi kemungkinan tingginya sekitar 20 sentimeter.
Gempa berkekuatan 8,9 pada skala Richter menggoyang Jepang Jumat siang (11/3). Pusat Peringatan Tsunami Pasifik di Hawaii pun mengeluarkan peringatan maut ancaman tsunami untuk Jepang, Rusia, Marcus Island, dan Northern Marianas. Guam, Taiwan, Filipina, Indonesia, dan Hawaii juga diminta waspada.
Sesaat setelah peringatan itu menyebar, puluhan warga di Supiori, Papua sempat panik dan mengunsi ke kantor kelurahan setempat. Sedangkan di Jayapura, ratusan warga memadati jalan0jalan utama di kota itu.
"Kalau benar ada terjadi tsunami, bisa mudah untuk lari ke gunung," ujar Yuliana, warga Perumnas III, Waena. Kejadian itu juga terjadi di Manado.
Peringatan juga dilakukan oleh Kantor Syahbandar Makassar sejak Jumat sore (11/3), yang melarang enam kapal pengangkut barang rute internasional dan domestik untuk berlayar.
"Kalau tidak ada dampak buruk tsunami di Jepang sampai Sabtu pagi, kapal dibolehkan berangkat," kata Fahriadi, Kepala Bidang Penjagaan dan Keselamatan Kantor Syahbandar Pelabuhan Makassar.
Tsunami yang ditunggu tak datang, warga kota Manado yang mengungsi ke daerah pegunungan akhirnya kembali ke rumah masing-masing pukul 22.12 Wita.
Rahmat Triyono, Kepala Subbidang Informasi Dini Gempa Bumi BMKG, mengatakan, "peringatan tsunami sudah berakhir." Jumat malam (11/3).
BMKG sempat memperkirakan Tsunami akan menghantam kawasan utara Papua, Sulawesi Utara, dan Maluku Utara pada pukul 18.00 WIB atau 20.00 WIT. Namun, "tsunami yang menyeberangi Samudra Pasifik itu terjadi di Pantai Halmahera, Maluku Utara, dan Pantai Bitung, Sulawesi Utara, setinggi 10 sentimeter saja, yang terjadi sekitar pukul 19.05 WIB," imbuhnya.
Sedang di papua, ketinggian gelombang sekitar 20 sentimeter. Dijelaskan Rahmat, pihaknya tidak memiliki alat pencatat di Papua, tapi kemungkinan tingginya sekitar 20 sentimeter.
Gempa berkekuatan 8,9 pada skala Richter menggoyang Jepang Jumat siang (11/3). Pusat Peringatan Tsunami Pasifik di Hawaii pun mengeluarkan peringatan maut ancaman tsunami untuk Jepang, Rusia, Marcus Island, dan Northern Marianas. Guam, Taiwan, Filipina, Indonesia, dan Hawaii juga diminta waspada.
Sesaat setelah peringatan itu menyebar, puluhan warga di Supiori, Papua sempat panik dan mengunsi ke kantor kelurahan setempat. Sedangkan di Jayapura, ratusan warga memadati jalan0jalan utama di kota itu.
"Kalau benar ada terjadi tsunami, bisa mudah untuk lari ke gunung," ujar Yuliana, warga Perumnas III, Waena. Kejadian itu juga terjadi di Manado.
Peringatan juga dilakukan oleh Kantor Syahbandar Makassar sejak Jumat sore (11/3), yang melarang enam kapal pengangkut barang rute internasional dan domestik untuk berlayar.
"Kalau tidak ada dampak buruk tsunami di Jepang sampai Sabtu pagi, kapal dibolehkan berangkat," kata Fahriadi, Kepala Bidang Penjagaan dan Keselamatan Kantor Syahbandar Pelabuhan Makassar.
Tsunami yang ditunggu tak datang, warga kota Manado yang mengungsi ke daerah pegunungan akhirnya kembali ke rumah masing-masing pukul 22.12 Wita.
http://www.flucard.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar